Selamat
pagi Brother dan Sister,
Saya
sangat senang hari ini bisa berada lagi di sini, berkumpul lagi bersama Brother
dan Sister semua, setelah selama dua minggu yang lalu tidak bisa hadir karena
saya mengikuti kegiatan Praktek Belajar Lapangan I di Minahasa Utara. Saya juga
senang karena mendapat giliran untuk membawakan ceramah hari ini. Dan tema
ceramah saya adalah :
“Semua Anggota Gereja
Adalah Misionaris”
Berbicara mengenai pekerjaan
misionaris tentu tidak pernah lepas dari Injil. Injil merupakan rencana
kebahagiaan Bapa Surgawi kita, di mana Injil itu berfokus pada Kurban Tebusan
Yesus Kristus. Nabi Joseph Smith mengatakan, “Asas-asas Utama serta tata
cara-tata cara Injil adalah: pertama, Beriman kepada Tuhan Yesus Kristus;
kedua, Bertobat; ketiga, Pembaptisan dengan pencelupan untuk pengampunan
dosa-dosa; keempat, Penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus (Pasal-Pasal
Kepercayaan ke-4) dan kelima bertahan sampai akhir”. Dalam kegenapannya, Injil
menyertakan semua ajaran, asas, hukum, tata cara, serta perjanjian yang penting
bagi kita agar dapat dipermuliakan di dalam kerajaan selestial. Juruselamat
telah berjanji bahwa jika kita bertahan sampai akhir, dengan setia menjalankan
Injil, Dia akan mempertahankan kita sebagai tidak bersalah di hadapan Bapa pada
Penghakiman Terakhir (lihat 3 Nefi 27:16). Di zaman akhir ini Injil telah
dipulihkan melalui Nabi Joseph Smith.
Brother dan Sister, kita telah
memiliki pengetahuan akan hal ini. Pengetahuan tentang Injil. Sebagai anggota
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir kita memiliki tanggung
jawab kudus untuk membagikan pesan Injil kepada siapa saja. Tuhan telah
menyatakan, “Aku memberimu sebuah perintah agar kamu saling mengajarkan ajaran
kerajaan. Mengajarlah kamu dengan tekun dan kasih karunia-Ku akan bersamamu,
agar kamu dapat diberi petunjuk dengan lebih sempurna dalam hal teori, asas,
ajaran, hukum Injil dan dalam segala hal yang berkenaan dengan kerajaan Allah,
yang perlu bagimu untuk dipahami” (A&P 88:77–78).
Perintah untuk mengajar ini tentu
saja berlaku bagi kita semua anggota Gereja. Beberapa orang dipanggil untuk
menjadi pengajar dalam Sekolah Minggu, Pratama, Lembaga Pertolongan dan
lainnya. Tapi semua anggota Gereja memiliki kesempatan yang sama untuk
membagikan Injil dan kesaksian mereka tanpa harus menerima pemanggilan dalam
Gereja. Kita bisa mengambil bagian untuk mengajarkan Injil dan kesaksian kita
lewat terlibat aktif dalam Pengajar Berkunjung atau Pengajar Ke Rumah, lewat
kita membawakan ceramah, penemanan dengan para misionaris saat mengajar
simpatisan, dan bahkan kita bisa saling belajar Injil bersama dalam keluarga lewat
Malam Keluarga.
Mengajarkan Injil tidaklah
asal-asalan atau semua berdasarkan pengetahuan kita sendiri. Kita butuh
penemanan Roh Kudus agar kita bisa melakukannya. Tuhan berfirman, “Roh akan diberikan kepadamu
oleh doa yang lahir dari iman, dan jika kamu tidak menerima Roh, janganlah kamu
mengajar” (A&P 42:14). Hanya melalui pengaruh Rohlah pengajaran Injil dapat
meneguhkan dan mengilhami.
Merupakan suatu kesempatan yang
istimewa bagi kita ketika membagikan Injil kepada orang lain di mana kita
menjadi alat Roh Kudus sehingga dapat mengajar, menghibur, serta mengilhami. Sebagaimana Nabi
Nefi mengajarkan, “Apabila seseorang berbicara dengan kuasa Roh Kudus, kuasa
Roh Kudus itu membawanya kepada hati anak-anak manusia” (2 Nefi 33:1).
Kita harus siap secara Rohani, maka
Roh Kudus akan menolong kita mengetahui apa yang harus dilakukan dan dikatakan
dalam pengajaran. Kita dapat mempersiapkan diri dengan sering berdoa,
mempelajari tulisan suci, menjalankan Injil, dan menjadi rendah hati.
Dalam mengajarkan Injil kita harus
menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan kita. Dia menunjukan kasih dan
kepedulian yang tulus saat Dia melayani. Ketika kita menjadikan Yesus Kristus
sebagai teladan kita, maka hal ini akan memelihara iman dan meneguhkan orang
lain, membangun iman mereka, serta memberi mereka keyakinan untuk mengatasi
kesulitan hidup. Hal-hal ini akan mendorong mereka meninggalkan dosa dan
mematuhi perintah-perintah serta menolong mereka datang kepada Kristus dan
tinggal di dalam kasih-Nya.
Mengajarkan Injil kepada orang lain
perlu kesaksian dari kita. Ini dapat membantu mereka lebih berfokus pada apa
yang diajarkan dan dapat memperlihatkan kepada mereka bagaimana asas-asas Injil
itu berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Menunjukan kasih dan kepedulian yang tulus
kepada mereka adalah contoh kecil bagaimana Injil itu kita terapkan dalam
kehidupan kita.
Brother dan Sister terkasih, Presiden David O. McKay
(1951–1970) mengajarkan bahwa, “Setiap
anggota … adalah seorang misionaris!” (dalam Conference Report, April 1959,
122). “Kekristenan yang sejati
ialah kasih dalam tindakan. Tidak ada jalan yang lebih baik untuk menyatakan kasih bagi Allah daripada
dengan memperlihatkan kasih yang tidak mementingkan diri bagi sesama kita. Inilah semangat dari pekerjaan misionaris”
(Gospel Ideals [1954], 129).
Saya bersaksi
bahwa ketika kita melayakan diri kita dan dengan iman dan ketulusan hati
meminta dalam doa, maka Roh Kudus akan membantu kita membagikan Injil kepada
orang lain.
Saya
bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah Juru Selamat kita. Melalui Kurban
Tebusan-Nya kita dapat diselamatkan, kita dapat kembali ke hadirat Bapa Surgawi
kita asalkan kita menerapkan Injil dalam kehidupan kita. Saya bersaksi bahwa
Nabi Joseph Smith adalah Nabi yang
dipilih Allah untuk memulihkan Gereja-Nya. Saya bersaksi bahwa Alkitab,
Kitab Mormon, Mutiara Yang Sangat Berharga, Ajaran dan Perjanjian adalah Firman Allah. Saya bersaksi bahwa Nabi Thomas
S. Monson adalah Nabi kita yang hidup saat ini. Saya percaya apa yang saya
bagikan ini adalah benar. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar