Minggu, 09 Juni 2013

Ceramah 9 Juni 2013

Selamat pagi Brother dan Sister,
Senang sekali saya mendapat giliran untuk membawakan ceramah pada hari ini. Dan tema ceramah saya adalah :
Pekerjaan Sejarah Keluarga
            Sewaktu saya SMP, adalah hal yang menyenangkan jika saya bertanya kepada orang tua saya mencari tahu mengenai kakek dan nenek saya. Mulai dari hal kecil inilah, maka muncul keinginan untuk mencari tahu lebih banyak informasi mengenai mereka. Tidak hanya sampai pada kakek dan nenek saja, saya bahkan mulai mencari tahu siapa orang tua mereka dan seterusnya. Sayapun mulai untuk menuliskan nama-nama mereka dalam bentuk bagan pohon keluarga. Beberapa tahun kemudian, saya mulai diizinkan papa untuk membuat salinan beberapa dokumen keluarga yang berisikan nama kakek dan nenek bahkan orang tua mereka. Hal ini pun terus berlanjut dan menjadi hobi saya.
            Ditahun-tahun selanjutnya saya mulai tahu menggunakan fasilitas internet. Mulai dari sekedar mencoba apakah di sana sudah ada informasi tentang leluhur saya, saya menemukan website yang ternyata memang benar berisikan informasi yang saya cari. Saat itu kendala yang saya hadapi adalah bahasa yang digunakan dalam website itu ternyata berbahasa Belanda. Tidak berputus asa dengan kendala yang saya hadapi, saya mencoba bertanya kepada papa agar bisa membantu untuk sedikit menerjemahkannya. Akhirnya informasi yang saya cari bisa saya temukan lewat bantuan papa. Saya juga bertanya pada mama mengenai orang tuanya. Namun karena keterbatasan sumber informasi, maka tidak banyak informasi yang bisa saya dapatkan.
            Beberapa tahun kemudian keluarga kami dikenalkan dengan Injil yang Dipulihkan. Singkat cerita kami belajar bersama misionaris, dibaptiskan, dan menjadi anggota Gereja. Suatu pelajaran yang mengesankan saya adalah mengenai pekerjaan keselamatan bagi mereka yang telah meninggal. Melalui Pemulihan Injil yang kami terima, kami tahu bahwa hal-hal ini telah dipulihkan melalui Nabi Joseph Smith.
Dalam Kitab Maleakhi 4 : 5 – 6, dijanjikan mengenai kedatangan Elia menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat. Di mana Elia akan membalikkan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya. Pada 3 April 1836 di Bait Suci Kirtland, sesuai yang dijanjikankan oleh Maleakhi, Elia datang mengunjungi Nabi Joseph Smith dan mempercayakan kunci-kunci pemeteraian ini kepadanya. (Ajaran dan Perjanjian 110 : 13 – 16).
Suatu kebetulan yang luar biasa bahwa hal kecil yang telah saya lakukan untuk mengenal para leluhur ternyata bermanfaat, bukan hanya sebagai suatu koleksi dalam keluarga. Tapi mereka berkesempatan untuk menerima tata cara keselamatan di Bait Suci.
Melakukan penelitian sejarah keluarga tidaklah mudah. Kita harus bersabar dalam melakukannya, kita harus banyak melakukan pengorbanan, dan jangan berputus asa. Pekerjaan sejarah keluarga, apabila kita lakukan dengan sungguh-sungguh, pastilah tidak akan sia-sia.
Pada bulan April yang lalu, kami berkesempatan untuk mengunjungi Bait Suci. Persiapan yang kami lakukan telah dimulai beberapa bulan sebelumnya. Salah satunya yang kami persiapkan adalah nama-nama leluhur yang namanya akan kami bawa ke Bait Suci untuk menerima tata cara perwakilan di sana. Sister Rasband membantu saya dalam mempersiapkannya. Saya sangat senang dapat bekerja sama dengan Sister Rasband dalam mempersiapkan hal-hal ini. Tidak saja terhadap keluarga saya, tapi juga dengan keluarga yang lain yang termasuk dalam group pada waktu itu.
            Tiba di Bait Suci, akhirnya kami mulai melakukan tata cara untuk nama-nama leluhur yang telah dipersiapkan. Ada perasaan bahagia ketika dengan pasti saya tahu bahwa tata cara keselamatan untuk leluhur saya telah dilakukan. Segala usaha dan pengorbanan yang dilakukan akhirnya seperti telah terbayarkan. Tidak dapat saya gambarkan bagaimana rasa bahagia yang saya rasakan.
            Kemarin, setelah kami kembali dari pemakaman salah seorang keluarga, kami mengunjungi rumah seorang nenek. Dia akrab disapa “Oma Helena”. Oma Helena berumur 83 tahun dengan keterbatasan yang dia miliki. Saat saya bertemu dengannya, saya memeluk dan mencium dia. Saya belum mengenal baik Oma Helena, tapi saat saya bertemu dengannya, saya membisikkan, “Oma, saya cucu dari Carel Lang”. Dengan suara agak bergetar dan gerakan yang agak lambat dia membalas pelukan saya saat itu. Terlihat jelas rasa senang yang dia rasakan sampai-sampai dia mengeluarkan air mata. Oma Helena mengenal Opa saya jauh sebelum saya lahir. Dia menceritakan sedikit pengalaman dia saat bertemu dengan Opa dan keluarganya.
(Papa, Mama, Kloeman, Marini Rempowatu, dan Oma Helena Lang)

(Papa, Kloeman, Marini Rempowatu, dan Oma Helena Lang)
            Peristiwa itu mungkin sedikit menggambarkan bagaimana kebahagiaan orang tua ketika dikunjungi cucunya. Walaupun Oma Helena bukan nenek biologis saya. Tapi lewat peristiwa ini, saya membayangkan leluhur saya yang berada di Dunia Roh berbahagia ketika saya berusaha mengenali mereka, terlebih lagi mereka bisa menerima tata cara keselamatan di Bait Suci. Oma Helena yang masih hidup pun sangat senang ketika dikunjungi, apalagi opa dan oma saya yang tidak pernah saya jumpai, tapi lewat usaha saya mereka bisa memperoleh tata cara keselamatan. Terkadang mereka seolah-olah berbisik dan mengucapkan terima kasih untuk saya.
            Brother dan Sister, pekerjaan sejarah keluarga adalah penting untuk kita lakukan. Kita ada karena leluhur kita lebih dulu ada, dan tanpa kita mereka tidak bisa menerima tata cara keselamatan. Mungkin akan ada banyak tantangan saat mulai melakukannya. Tapi mintalah pertolongan dari Bapa Surgawi kita, maka segala sesuatu akan diberikan sesuai kehendak-Nya.
Saya bersaksi bahwa Bapa Surgawi akan memberkati kita dengan berkat-berkat yang kita butuhkan atas usaha dan pengorbanan yang kita lakukan, mulai dari mengumpulkan informasi tentang leluhur kita, sampai ketika kita melakukan tata cara keselamatan untuk mereka di Bait Suci. Saya bersyukur mendapat kesempatan untuk mengenal Injil yang dipulihkan ini. Saya bersyukur bahwa Joseph Smith dipanggil sebagai Nabi untuk memulihkan Gereja di zaman akhir ini. Saya bersyukur untuk Tulisan Suci yang adalah Firman Allah. Saya bersyukur untuk keluarga yang saya miliki. Saya bersyukur atas pekerjaan misi yang ada di seluruh dunia, khususnya di Manado. Saya bersyukur bahwa kita memiliki Presiden Thomas S. Monson sebagai Nabi kita yang hidup. Saya percaya yang saya bagikan ini adalah benar. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar