Selamat pagi Brother dan Sister,
Senang sekali saya
mendapat giliran untuk membawakan ceramah pada hari ini. Dan tema ceramah saya adalah :
“Pekerjaan Sejarah
Keluarga”
Sewaktu saya SMP,
adalah hal yang menyenangkan jika saya bertanya kepada orang tua saya mencari
tahu mengenai kakek dan nenek saya. Mulai dari hal kecil inilah, maka muncul
keinginan untuk mencari tahu lebih banyak informasi mengenai mereka. Tidak
hanya sampai pada kakek dan nenek saja, saya bahkan mulai mencari tahu siapa
orang tua mereka dan seterusnya. Sayapun mulai untuk menuliskan nama-nama
mereka dalam bentuk bagan pohon keluarga. Beberapa tahun kemudian, saya mulai
diizinkan papa untuk membuat salinan beberapa dokumen keluarga yang berisikan
nama kakek dan nenek bahkan orang tua mereka. Hal ini pun terus berlanjut dan
menjadi hobi saya.
Ditahun-tahun
selanjutnya saya mulai tahu menggunakan fasilitas internet. Mulai dari sekedar
mencoba apakah di sana sudah ada informasi tentang leluhur saya, saya menemukan
website yang ternyata memang benar berisikan informasi yang saya cari. Saat itu
kendala yang saya hadapi adalah bahasa yang digunakan dalam website itu
ternyata berbahasa Belanda. Tidak berputus asa dengan kendala yang saya hadapi,
saya mencoba bertanya kepada papa agar bisa membantu untuk sedikit
menerjemahkannya. Akhirnya informasi yang saya cari bisa saya temukan lewat
bantuan papa. Saya juga bertanya pada mama mengenai orang tuanya. Namun karena
keterbatasan sumber informasi, maka tidak banyak informasi yang bisa saya
dapatkan.
Beberapa tahun
kemudian keluarga kami dikenalkan dengan Injil yang Dipulihkan. Singkat cerita
kami belajar bersama misionaris, dibaptiskan, dan menjadi anggota Gereja. Suatu
pelajaran yang mengesankan saya adalah mengenai pekerjaan keselamatan bagi mereka
yang telah meninggal. Melalui Pemulihan Injil yang kami terima, kami tahu bahwa
hal-hal ini telah dipulihkan melalui Nabi Joseph Smith.
Dalam Kitab Maleakhi 4 : 5 – 6, dijanjikan mengenai kedatangan Elia
menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat. Di mana Elia akan
membalikkan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada
bapa-bapanya. Pada 3 April 1836 di Bait Suci Kirtland, sesuai yang
dijanjikankan oleh Maleakhi, Elia datang mengunjungi Nabi Joseph Smith dan
mempercayakan kunci-kunci pemeteraian ini kepadanya. (Ajaran dan Perjanjian 110
: 13 – 16).
Suatu kebetulan yang luar biasa bahwa hal kecil yang telah saya lakukan
untuk mengenal para leluhur ternyata bermanfaat,
bukan hanya sebagai suatu koleksi dalam keluarga. Tapi mereka berkesempatan
untuk menerima tata cara keselamatan di Bait Suci.
Melakukan penelitian sejarah keluarga tidaklah mudah. Kita harus
bersabar dalam melakukannya, kita harus banyak melakukan pengorbanan, dan
jangan berputus asa. Pekerjaan sejarah keluarga, apabila kita lakukan dengan
sungguh-sungguh, pastilah tidak akan sia-sia.
Pada bulan April yang lalu, kami berkesempatan untuk mengunjungi Bait
Suci. Persiapan yang kami lakukan telah dimulai beberapa bulan sebelumnya.
Salah satunya yang kami persiapkan adalah nama-nama leluhur yang namanya akan
kami bawa ke Bait Suci untuk menerima tata cara perwakilan di sana. Sister
Rasband membantu saya dalam mempersiapkannya. Saya sangat senang dapat bekerja
sama dengan Sister Rasband dalam mempersiapkan hal-hal ini. Tidak saja terhadap
keluarga saya, tapi juga dengan keluarga yang lain yang termasuk dalam group
pada waktu itu.
Tiba di Bait Suci,
akhirnya kami mulai melakukan tata cara untuk nama-nama leluhur yang telah
dipersiapkan. Ada perasaan bahagia ketika dengan pasti saya tahu bahwa tata
cara keselamatan untuk leluhur saya telah dilakukan. Segala usaha dan
pengorbanan yang dilakukan akhirnya seperti telah terbayarkan. Tidak dapat saya
gambarkan bagaimana rasa bahagia yang saya rasakan.
Kemarin, setelah kami kembali dari
pemakaman salah seorang keluarga, kami mengunjungi rumah seorang nenek. Dia
akrab disapa “Oma Helena”. Oma Helena berumur 83 tahun dengan keterbatasan yang
dia miliki. Saat saya bertemu dengannya, saya memeluk dan mencium dia. Saya
belum mengenal baik Oma Helena, tapi saat saya bertemu dengannya, saya
membisikkan, “Oma, saya cucu dari Carel Lang”. Dengan suara agak bergetar dan
gerakan yang agak lambat dia membalas pelukan saya saat itu. Terlihat jelas
rasa senang yang dia rasakan sampai-sampai dia mengeluarkan air mata. Oma
Helena mengenal Opa saya jauh sebelum saya lahir. Dia menceritakan sedikit
pengalaman dia saat bertemu dengan Opa dan keluarganya.
(Papa, Mama, Kloeman, Marini Rempowatu, dan Oma Helena Lang) |
(Papa, Kloeman, Marini Rempowatu, dan Oma Helena Lang) |
Peristiwa itu mungkin sedikit
menggambarkan bagaimana kebahagiaan orang tua ketika dikunjungi cucunya.
Walaupun Oma Helena bukan nenek biologis saya. Tapi lewat peristiwa ini, saya
membayangkan leluhur saya yang berada di Dunia Roh berbahagia ketika saya
berusaha mengenali mereka, terlebih lagi mereka bisa menerima tata cara
keselamatan di Bait Suci. Oma Helena yang masih hidup pun sangat senang ketika
dikunjungi, apalagi opa dan oma saya yang tidak pernah saya jumpai, tapi lewat
usaha saya mereka bisa memperoleh tata cara keselamatan. Terkadang mereka
seolah-olah berbisik dan mengucapkan terima kasih untuk saya.
Brother dan Sister,
pekerjaan sejarah keluarga adalah penting untuk kita lakukan. Kita ada karena
leluhur kita lebih dulu ada, dan tanpa kita mereka tidak bisa menerima tata
cara keselamatan. Mungkin akan ada banyak tantangan saat mulai melakukannya.
Tapi mintalah pertolongan dari Bapa Surgawi kita, maka segala sesuatu akan
diberikan sesuai kehendak-Nya.
Saya bersaksi bahwa Bapa Surgawi akan memberkati kita dengan
berkat-berkat yang kita butuhkan atas usaha dan pengorbanan yang kita lakukan,
mulai dari mengumpulkan informasi tentang leluhur kita, sampai ketika kita
melakukan tata cara keselamatan untuk mereka di Bait Suci. Saya bersyukur
mendapat kesempatan untuk mengenal Injil yang dipulihkan ini. Saya bersyukur
bahwa Joseph Smith dipanggil sebagai Nabi untuk memulihkan Gereja di zaman
akhir ini. Saya bersyukur untuk Tulisan Suci yang adalah Firman Allah. Saya
bersyukur untuk keluarga yang saya miliki. Saya bersyukur atas pekerjaan misi
yang ada di seluruh dunia, khususnya di Manado. Saya bersyukur bahwa kita
memiliki Presiden Thomas S. Monson sebagai Nabi kita yang hidup. Saya percaya yang saya bagikan ini adalah benar. Dalam nama Yesus
Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar